Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Harapan Terakhir

TADI  pagi saya mengerat sepotong harapan dari pucuk bunga mangga depan rumah. Pucuk yang kemerahan itu segar di tanganku. Aromanya menyemerbak ruang rasaku yang tawar. Kubiarkan getahnya menyirami anganku yang baru bertunas. Bulan lalu saya menginginkan kebinasaannya, tapi kini seluruh hatiku tertuju padanya. Lembar-lembar dalam kulit segi empat mahal yang terlibat rapi dalam saku belakang celanaku terus berkurang sejak sebulan lalu. Malaysia menganugerahkan setumpuk kesuksesan yang tidak semua orang sekampungku punya. Tatapan kagum membungaiku setiap saya lewat. Pada hari Minggu, tatapan itu semakin banyak karena semua orang mengeluarkan pakaian terbaik mereka saat ke Gereja. Saya tak perlu berpura-pura tidak tahu kalau busanaku paling cemerlang di antara pria-pria sekampung. Segerombol kupu-kupu beterbangan di perut. Tapi tidak semua pandangan kagum menghujam bajuku. Tatapan yang seperti ular juga kuterima. Beberapa ekor tepatnya. Dari lidah mereka terdengar desisan yang ti...

Mata

HUJAN  baru usai. Udara sejuk. Kesegaran merasuki seluruh diriku saat sebuah helaan nafas menyedot serangkai aroma dedaunan yang menggelantung di pepohonan yang masih basah. Kubiarkan saja kenyamanan itu hidup beberapa saat, menyusupi setiap celah yang jenuh, lalu menghembusnya menjadi serangkaian beban yang seakan terlepas dari dinding jiwa yang lelah. Selalu ada ruang yang membesar setiap kali hembusan terulang. Berdiri kokoh dengan mata terpejam kurentangkan kedua tanganku seraya melengkungkan tubuhku ke belakang dengan sekuat tenaga. Seluruh otot tubuh serentak mengejang. Ada sesuatu yang terlepas lagi dariku. Rasanya nyaman saat kekejangan kembali meregang. Kuulangi lagi, namun kelegaan terus berkurang. Berjuang lagi tapi tak berhasil. Malah aku mulai kelelahan. Tapi jiwaku masih menginginkannya. Perintahnya masih terus menyesaki kepalaku karena dia sudah tidak sanggup mengandung beban dalam rahimnya yang ingin bebas. Jiwaku tak tahan dengan tatapan-tatapan itu yang telah...

Ayam Cepalabirbay

Gambar
New York Times Cooking bisa jadi kecewa karena instruksi resepnya tidak berhasil kupenuhi    Maksud hati mau belajar masak apa daya bumbu tak sampai. Banyak bahanya tidak tersedia di  grocery  Canggu Station yang penuh bule-bule. Plus instruksi memasaknya adalah “ ayam dioven “. Malangnya oven kami tidak berfungsi. Bayangkan, nama bumbunya saja dalam bahasa Inggris dan tidak pernah saya lihat sebelumnya.  A da yang namanya Dry Vermounth, sejenis minuman beralkohol atau anggur  apalah itu . Sayang tidak ada .  Ada juga  dried taragon  , sama, tidak tersedia. Yang ada cuma Mustard Taragon.  Beda khan?   Embat  sajalah. Celery? Tidak ada. Habis. Lagian Celery untuk apa? Batangnya  kaya  batang pisang dan saya sama sekali tidak tertarik dengan rupanya. Tadi siang sudah kujejali sisanya ke tempat sampah waktu bersih-bersih kulkas, sisa dari  oma  San Fransisco yang masak  stu  dua minggu yang lalu....

Ra'a Rete

Pulau Flores bagian tengah (Nagekeo dan Ngada) memiliki masakan khas yang dikenal sebagai Ra’a Rete. Masakan ini merupakan  jenis masakan daging yang dibumbui bersama parutan kelapa. Bumbu-bumbunya sederhana dan cara memasaknya pun tidak rumit. Umumnya Ra’a Rete diasosiasikan dengan daging Anjing dan Babi karena kedua jenis daging ini yang paling sering  dira’aretekan . Beberapa tempat mungkin memilih bumbu yang agak berbeda karena faktor ketersediaan, namun pada dasarnya terdapat tiga sumber rasa utama yang harus disesuaikan dalam Ra’a Rete yakni asin, pedas dan asam. Sudah pasti asin dan pedas didapatkan dari garam dan  lombok.  Tergantung ketersediaan, rasa asam bisa didapatkan dari buah asam, daun asam dan belimbing. Masih ada sumber rasa asam lain yang popular di daerah Mauponggo, Maunori dan Nangaroro. Tumbuhan perdu ini dikenal sebagai  Uta Kao/Uta Kayo/Uta kalo. Secara tradisinal cara memasak Ra’a Rete adalah sebagai berikut : Bahan utama Dagi...

Besar, Panjang dan Lebat

Gambar
Bagi Fred, itu bukan barang baru lagi. Dia sudah biasa merasakannya. Perkiraanku dia bisa saja menghempasnya kalau bosan. Tapi saya yakin kalau sudah dipotong ibunya lalu dibolak balik dalam didihan beraroma menggoda, Fred tak sanggup menolak kenikmatannya. Tidak seperti sayur paku yang biasa dijual di pasar, daun paku ini benar-benar raksasa. Napasku hampir putus karena rumpunnya yang lebat menghadangku ketika menyusuri kali berbatu yang curam. Jurasik Park? Bukan, ini bukan milik para dinosaurus. Ini milik Fred dan  saudara-saudarinya , penerus Nirangkliung. Menuju Nirangkliung adalah perjalanan mendaki. Tidak perlu extra berani untuk menyusuri jalan menanjak berliku  dengan sepeda motor atau truk kayu. Cukup pikiran jernih bahwa orang Nirangkliung tidak mati tiap hari karena  oto  terbalik. Masyarakat Nirangkliung sangat ramah. Kalau kita diperhatikan, itu wajar. Orang baru di tempat baru. Tapi untukku, ada perhatian lain. Struktur tulang pelvisku yang dide...

Membumbui Anjing

Gambar
Percakapan yang terjadi lebih kurang seperti ini “Orang Flores makan daging anjing ya ? “Iya” Faktanya tidak semua orang Flores makan daging anjing. Alasannya bermacam-macam.  Tidak suka, dokter larang, dukun tidak ijinkan atau tuntutan adat di beberapa tempat. Juga karena haram dalam ajaran agama Islam “Jadi orang Flores ada yang Muslim? “Belum tahu  kau . Ayo piknik ke Flores” “Gimana rasanya? “Tunggu nanti saya masak lalu  kau  coba sendiri” Dia  nyengir  geli. Entah karena belum pernah mencicipinya atau informasinya tentang daging anjing  mengerikan ” “Masaknya gimana” Dia penasaran Itu cuma percakapan pengantar yang sudah kukurangi demi durasi. Selebihnya di sini. Daging anjing boleh direbus, digoreng dan dipanggang. Garam,  lombok , sereh dan asam sudah pasti bumbu dasarnya. Bumbu-bumbu lain seperti lada, pala, daun salam dan lengkuas akhir-akhir ini menjadi lazim menemani daging anjing di kuali. Karakter dagingnya...